Mahasiswa Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Tahun 2023/2024 Universitas Diponegoro (UNDIP), telah menghadirkan sebuah terobosan digital yang bertujuan meningkatkan efisiensi pelayanan administrasi di Kantor Desa Bansari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung.
Inovasi yang diperkenalkan mahasiswa KKN ini adalah peluncuran Linktree yang telah dikonversi menjadi Kode QR (Barcode). Dengan adanya inovasi ini, seluruh masyarakat Desa Bansari kini dapat langsung memindai kode tersebut untuk mengakses berbagai layanan administrasi desa secara cepat dan efisien. Layanan yang tersedia mencakup Daftar Persyaratan Administrasi Desa Bansari, Struktur Organisasi Perangkat Desa Bansari, Visi dan Misi Desa Bansari, hingga Website Desa Bansari.
Solusi Efektif untuk Tantangan Administrasi
Tujuan utama dari inovasi ini adalah sebagai solusi atas tantangan dalam pelayanan administrasi yang sering kali memerlukan waktu lama dan proses yang rumit. Program kerja inovatif ini dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2024. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN UNDIP jurusan Administrasi Publik juga memberikan pendampingan kepada perangkat desa Bansari dalam mengakses Linktree dan memindai QR Barcode yang telah tertera pada X-Banner bertuliskan “Persyaratan Layanan Administrasi Desa Bansari.”
Keunggulan dan Manfaat Inovasi
X-Banner ini merupakan salah satu luaran (output) dari program kerja monodisiplin yang berjudul “Optimalisasi Pelayanan Publik Responsif melalui Digitalisasi Linktree dan X-Banner Kreatif.” Program kerja inovasi ini berhasil mendapatkan respons positif dari perangkat Desa Bansari, yang mengapresiasi langkah konkret untuk mempercepat dan mempermudah akses masyarakat terhadap informasi dan layanan administrasi.
Marshelia Kristiani, sebagai salah satu mahasiswa KKN dari Administrasi Publik UNDIP dan sekaligus penggerak program kerja inovasi ini, menyatakan bahwa inovasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi pelayanan publik, tetapi juga membangun budaya digital yang lebih inklusif di Desa Bansari. “Kami berharap, dengan adanya inovasi ini, masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan informasi dan layanan yang dibutuhkan tanpa harus mengalami proses yang berbelit-belit,” ujarnya.
Dengan adanya inovasi ini, diharapkan Desa Bansari bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menerapkan teknologi digital untuk meningkatkan pelayanan publik. Langkah ini menjadi salah satu bukti bahwa teknologi digital bisa menjadi solusi efektif untuk perbaikan sistem administrasi di tingkat desa.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook