Tim Kuliah Kerja Nyata Universitas Gadjah Mada (KKN-UGM) Unit Waksudha Bansari sukses menggelar penyuluhan bertema “Peningkatan Kewaspadaan terhadap Kekerasan Seksual (Pencegahan dan Penanganan) serta Diskriminasi Gender” pada Minggu, 20 Juli 2025, bertempat di Wisma Sindoro, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung. Penyuluhan ini menjadi salah satu program kerja unggulan dalam rangkaian kegiatan KKN yang berlangsung sejak akhir Juni. Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, kelompok wanita serta remaja yang menunjukkan antusiasme tinggi terhadap isu yang kerap dianggap sensitif dan jarang dibahas secara terbuka di ruang publik.
Alasan dilakukannya kegiatan ini dikarenakan sebagai respons atas masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap bentuk-bentuk kekerasan seksual dan diskriminasi gender yang sering kali terjadi namun tidak terlihat, bahkan kerap dianggap sebagai hal yang "wajar". Fokus utama dalam kegiatan ini ada peningkatan kesadaran bahwa siapapun dapat berpartisipasi dalam melawan dan menghentikan kekerasan.
“Kami melihat pentingnya ruang aman untuk berbicara dan belajar tentang kekerasan seksual serta diskriminasi gender. Isu ini bukan hanya soal kota besar. Ia juga hidup, kadang diam-diam, di tengah masyarakat pedesaan,” ujar salah satu anggota tim KKN Waksudha Bansari.
Materi penyuluhan mencakup definisi kekerasan seksual dan diskriminasi gender, bentuk-bentuknya yang beragam, dampaknya terhadap korban, serta langkah pencegahan dan prosedur penanganan. Selain pemaparan teori, penyuluhan juga dilengkapi dengan simulasi penanganan kasus dan studi kasus yang dibuat secara fiktif untuk memperkuat pemahaman dan melatih peserta.
Salah satu kekuatan acara ini adalah partisipasi aktif dari peserta. Dalam sesi diskusi, banyak warga yang mengutarakan pandangan mereka, termasuk tantangan sosial seperti adanya anggapan bahwa korban kerap disalahkan, atau bahwa pelaporan kasus ke aparat tidak selalu membuahkan hasil.
“Biasanya orang malu kalau mengalami pelecehan. Apalagi kalau pelakunya masih kerabat. Lewat acara ini, saya jadi paham pentingnya dukungan sosial dan keberanian untuk bicara,” ujar salah satu peserta perempuan.
Tim KKN juga membagikan informasi mengenai lembaga dan kanal pelaporan resmi, seperti Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA), serta layanan psikologis dan hukum yang bisa diakses masyarakat, baik di tingkat kabupaten maupun nasional. Dari evaluasi singkat pasca-acara, mayoritas peserta mengaku baru pertama kali mendapatkan penyuluhan dengan tema seperti ini secara langsung. Banyak dari mereka berharap kegiatan semacam ini bisa dilakukan secara berkala, tidak hanya oleh mahasiswa, tetapi juga difasilitasi oleh pemerintah desa atau sekolah. Melalui penyuluhan ini, Tim KKN-UGM Waksudha Bansari tidak hanya memberikan edukasi, tapi juga mendorong perubahan pola pikir dan membuka ruang diskusi kritis di tengah masyarakat. Ini sejalan dengan misi UGM dalam menciptakan agen perubahan yang tidak hanya terampil secara akademis, tetapi juga peka terhadap kebutuhan sosial dan kemanusiaan.
#KKNUGM
#WaksudhaBansari
#StopKekerasan!
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook