Temanggung, 26 Januari 2025 – Mahasiswa Tim 112 KKN Universitas Sebelas Maret (UNS) melaksanakan pelatihan budidaya kopi Arabika bagi para petani di Desa Bansari. Kegiatan tersebut diselenggarakan sebagai bagian dari dukungan terhadap program agroedutourism dan diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan serta keterampilan para petani dalam mengelola usaha tani kopi. Pelatihan ini melibatkan 18 kelompok tani yang mendapatkan bimbingan langsung dari Bapak Yamidi dan Saudara Chadziq Mubarok, praktisi dari Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Kabupaten Temanggung. Melalui kegiatan tersebut, para petani diharapkan dapat menerapkan teknik budidaya kopi yang modern dan berkelanjutan guna meningkatkan produktivitas serta kualitas hasil panen, yang pada gilirannya dapat menambah pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Desa Bansari.
Materi pengenalan kopi Arabika disampaikan secara komprehensif dengan menekankan pentingnya pemahaman terhadap berbagai jenis dan varietas kopi yang memiliki keunggulan dari segi cita rasa dan aroma. Para peserta diberikan penjelasan mengenai karakteristik fisik kopi, seperti ukuran biji dan warna buah, yang merupakan indikator mutu serta nilai jual produk di pasar global. Selain itu, teknik seleksi bibit unggul juga dijelaskan secara mendalam, sehingga para petani mampu menentukan bibit yang sehat dan memiliki potensi tinggi sesuai dengan kondisi lingkungan setempat. Persiapan lahan juga menjadi salah satu fokus utama dalam pelatihan tersebut. Para peserta diajak untuk memahami analisis kondisi tanah secara menyeluruh, meliputi pengukuran pH, kelembaban, dan komposisi tanah yang optimal bagi pertumbuhan kopi Arabika. Selain itu, petani diberikan panduan mengenai teknik pengolahan lahan yang mencakup pembersihan gulma, penggemburan tanah, serta pembuatan lubang tanam dengan ukuran dan jarak yang disesuaikan. Penggunaan teknologi sederhana, seperti alat pengukur kelembaban dan pH, turut diperkenalkan untuk mendukung efisiensi pengelolaan lahan dan memastikan pertumbuhan tanaman yang optimal.
Penanaman kopi menjadi tahap krusial yang disampaikan melalui pendekatan praktis guna menjamin masa depan produktivitas tanaman. Dalam proses ini, teknik penanaman yang benar dijelaskan secara rinci mulai dari penempatan bibit pada lahan yang telah dipersiapkan hingga penataan pola tanam yang efisien. Para petani diajak untuk menerapkan sistem tanam yang dapat mengoptimalkan penggunaan lahan dan meminimalkan risiko serangan hama, sekaligus merencanakan pengelolaan sumber daya seperti air dan pupuk secara bijaksana. Langkah-langkah tersebut diharapkan mampu meningkatkan hasil panen secara signifikan serta mendukung praktik pertanian yang ramah lingkungan. Perawatan pasca-penanaman juga mendapat perhatian serius dalam pelatihan ini. Teknik pemupukan terpadu diajarkan agar petani dapat memilih jenis pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman serta menentukan waktu aplikasi yang optimal. Selain itu, metode pemangkasan yang tepat diperkenalkan untuk menghilangkan cabang-cabang yang tidak produktif dan merangsang pertumbuhan cabang baru yang lebih menghasilkan. Informasi mengenai identifikasi dini terhadap serangan hama dan penyakit disampaikan guna memberikan dasar bagi penerapan pengendalian secara ramah lingkungan, sehingga kerugian akibat serangan tersebut dapat diminimalkan dan keberlanjutan produksi kopi tetap terjaga.
Kolaborasi antara mahasiswa KKN UNS, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan, perangkat desa, serta petani lokal merupakan cermin sinergi antara berbagai pihak dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Bansari. Keterlibatan instansi pemerintah setempat dalam pelatihan ini menunjukkan komitmen untuk mengembangkan sektor pertanian dengan menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Pelatihan ini berkaitan dengan upaya peningkatan produktivitas dan kualitas hasil panen kopi yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan, membuka lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan prinsip SDGs ke-8, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Pelatihan juga dimaksudkan untuk mendukung konservasi lingkungan sesuai dengan prinsip-prinsip SDGs, yaitu poin ke-15 mengenai Ekosistem Darat. Bibit kopi yang ditanam akan membantu menjaga keseimbangan ekosistem darat berupa erosi tanah.
Pelatihan budidaya kopi Arabika di Desa Bansari merupakan inisiatif strategis yang mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Melalui penguasaan teknik mulai dari pengenalan kopi, persiapan lahan, penanaman, hingga perawatan, para petani memperoleh bekal pengetahuan dan keterampilan praktis yang dapat diterapkan di lahan masing-masing. Pelatihan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa Tim 112 KKN UNS kepada masyarakat di Desa Bansari, sehingga diharapkan dapat lebih termotivasi untuk menanam kopi di lahan masing-masing. Keberhasilan pelatihan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengoptimalkan potensi lokal melalui penerapan konsep pertanian modern dan berkelanjutan, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terus meningkat sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan nasional.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook