Desa Bansari (23/07/24) – Divandra Atalah Wiratama Mahasiswa jurusan Teknik Lingkungan dari Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja edukasi pengelolaan sampah organik melalui presentasi interaktif dan pelatihan pembuatan eco-enzyme. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Bansari terhadap pengelolaan sampah organik yang berkelanjutan dan bermanfaat.
Kegiatan edukasi dan pelatihan ini diadakan di balai desa dengan dihadiri oleh sekitar 50 warga, yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga, perangkat desa, dan tokoh masyarakat. Acara dimulai pukul 14.00 WIB dengan sambutan dari ketua kelompok KKN, yang menekankan pentingnya pengelolaan sampah organik sebagai langkah awal dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi limbah yang berakhir di TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
Sesi dilakukan dengan presentasi interaktif dan dalam presentasi ini, dijelaskan mengenai konsep dasar sampah organik, jenis-jenisnya, serta dampak negatif jika tidak dikelola dengan baik. Media visual berupa gambar dan animasi digunakan untuk memperjelas penjelasan dan menarik perhatian peserta.
Warga diajak untuk mengenali jenis sampah organik yang dapat diolah menjadi produk bermanfaat, seperti kompos dan eco-enzyme. Suasana presentasi berlangsung interaktif dengan adanya tanya jawab spontan di tengah pemaparan, di mana warga aktif bertanya tentang cara memanfaatkan sisa-sisa dapur yang seringkali hanya dibuang begitu saja.
Setelah presentasi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi pelatihan pembuatan eco-enzyme. Eco-enzyme adalah cairan hasil fermentasi limbah organik, seperti sisa buah dan sayuran, yang dapat digunakan sebagai pembersih alami dan pupuk organik. Mahasiswa KKN memberikan demonstrasi langsung cara membuat eco-enzyme, mulai dari bahan yang diperlukan hingga proses fermentasi yang memakan waktu 3 bulan.
Setelah pelatihan, diadakan sesi tanya jawab yang berlangsung cukup dinamis. Warga menyampaikan berbagai pertanyaan seputar aplikasi eco-enzyme, seperti penggunaannya sebagai pengganti deterjen dan pembersih lantai. Beberapa peserta juga bertanya tentang cara mempercepat proses fermentasi dan mengatasi masalah bau yang mungkin muncul selama proses pembuatan. Mahasiswa KKN menjawab setiap pertanyaan dengan rinci dan memberikan tips tambahan agar proses pembuatan eco-enzyme dapat berjalan lancar.
Kegiatan diakhiri dengan pembagian bahan-bahan pembuatan eco-enzyme kepada peserta, sehingga mereka dapat langsung mempraktikkan ilmu yang telah didapat di rumah. Selain itu, eco-enzyme yang sudah jadi pun turut dibagikan kepada 3 peserta yang beruntung. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Bansari dapat lebih peduli terhadap pengelolaan sampah organik dan mempraktikkan pembuatan eco-enzyme secara mandiri. Program ini tidak hanya memberikan pengetahuan tetapi juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Penulis: Divandra Atalah Wiratama KKN Tim II Universitas Diponegoro
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook